Puisi
dianggap sebagai ungkapan atau representasi dari pergumulan persepsi dan
ekspresi antara dunia objektif dan dunia subjektif sang penyairnya. Dengan kata
lain puisi dapat dilihat sebagai teks yang memiliki hukum identitas dengan
eksistensi sang penyair. Faktor ini dalam memahami kompleksitas puisi sebagai
teks sastra dikenal dengan pendekatan ontologis yakni yang berkaitan dengan
eksistensi. Selain pendekatan ontologis dalam memahami kompleksitas puisi yang
tidak lain adalah sebuah teks yakni pendekatan bahasa. Puisi adalah ungkapan
yang sangat halus dalam jiwa manusia dengan penyampaian bahasa yang realistik
(Tommy F. Awuy, 1995:72).
Menarik
membicarakan sebuah film puisi yang bukan karena didalam film tersebut ditampilkan
berbagai puisi, tetapi lebih dari itu puisi menjadi latar cerita didalam film
ini. Ada Apa Dengan Cinta merupakan film puisi yang dengan pendekatan ontologis
kita bisa mengenal identitas pemeran utama yang diceritakan sebagai pembuat
puisi. Cinta membuat puisi berjudul “Aku Ingin Bersama Selamanya” sebagai
ungkapan atas keseriusan prinsip kebersamaan dalam persahabatannya. Sementara
Rangga dengan puisi berjudul “Tentang Seseorang” sangat jelas menggambarkan
kesendirian dan kesepian dari hidupnya.
Peranan
puisi dalam film “Ada Apa Dengan Cinta” ini harus lebih dikaji lagi untuk
mengenal identitas para pemeran utama dan eksistensinya sepanjang film ini.
Karena puisi didalam film ini selain sebagai ungkapan jiwa para pemeran utama
melalui tiga puisi yang dibuat, puisi jugalah yang mengawali cerita,
mengantarkan cerita dengan berbagai puisi karya Chairil Anwar dan menutup
cerita dengan puisi Ada Apa Dengan Cinta yang dibuat Rangga. Kajian dari
peranan puisi dalam film “Ada Apa Dengan Cinta” ini sekaligus pembuktian bahwa
film ini adalah film puisi.
Aku
Ingin Bersama Selamanya
Ketika tunas ini tumbuh, serupa
tubuh yang mengakar
Setiap napas yang terhembus
adalah kata
Angan, debur dan emosi bersatu
dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat, lidah kita
menyatu
Maka setiap apa terucap adalah
sabda pendita ratu
Ah, di luar itu pasir, di luar
itu debu
Hanya angin meniup saja, lalu
hilang terbang tak ada
Tapi kita tetap menari, menari
cuma kita yang tahu
Jiwa ini tandu, maka duduk saja
Maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah satu
Cinta membacakan puisi ini dihadapan sahabat - sahabatnya |
Tentang
Seseorang
Kulari ke hutan kemudian
menyanyiku
Kulari ke pantai kemudian
teriakku
Sepi, sepi dan sendiri aku
benci
Aku ingin bingar, aku mau di
pasar
Bosan aku dengan penat dan
enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika
kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar
ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring
laba-laba belang
Di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja
loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
belok ke pantai?
Cinta membawakan puisi ini dihadapan Rangga dan para pengunjung Cafe |
Ada
Apa dengan Cinta?
Perempuan datang atas nama
cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga
adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di
hatimu
Yang berdinding kelam dan
kedingainan
Ada apa dengannya? Meninggalkan
hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku melihat
karya surga dari mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta?
Tapi aku pasti kembali dalam
satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali
cintanya
Bukan untuknya, bukan untuk
siapa
Tapi untukku karena aku ingin
kamu
Itu saja…
3 comments:
puisi ada apa dengan cinta sangat menarik, terima asih
sama - sama....
Pengetahuan Untuk Memelihara Ayam Golden Pheasant
Informasi Lengkap Mengenai Ayam American Silkie
Post a Comment