Indahnya alam Indonesia berhias ragam Seni dan Budaya. Selamat Datang di Jawa Barat, mari nikmati Alam, Seni dan Budaya dalam AMAZING WEST JAVA!

2/03/2013

PUISI FILM ADA APA DENGAN CINTA


Poster Film Ada Apa Dengan Cinta

Puisi dianggap sebagai ungkapan atau representasi dari pergumulan persepsi dan ekspresi antara dunia objektif dan dunia subjektif sang penyairnya. Dengan kata lain puisi dapat dilihat sebagai teks yang memiliki hukum identitas dengan eksistensi sang penyair. Faktor ini dalam memahami kompleksitas puisi sebagai teks sastra dikenal dengan pendekatan ontologis yakni yang berkaitan dengan eksistensi. Selain pendekatan ontologis dalam memahami kompleksitas puisi yang tidak lain adalah sebuah teks yakni pendekatan bahasa. Puisi adalah ungkapan yang sangat halus dalam jiwa manusia dengan penyampaian bahasa yang realistik (Tommy F. Awuy, 1995:72).
Menarik membicarakan sebuah film puisi yang bukan karena didalam film tersebut ditampilkan berbagai puisi, tetapi lebih dari itu puisi menjadi latar cerita didalam film ini. Ada Apa Dengan Cinta merupakan film puisi yang dengan pendekatan ontologis kita bisa mengenal identitas pemeran utama yang diceritakan sebagai pembuat puisi. Cinta membuat puisi berjudul “Aku Ingin Bersama Selamanya” sebagai ungkapan atas keseriusan prinsip kebersamaan dalam persahabatannya. Sementara Rangga dengan puisi berjudul “Tentang Seseorang” sangat jelas menggambarkan kesendirian dan kesepian dari hidupnya.
Peranan puisi dalam film “Ada Apa Dengan Cinta” ini harus lebih dikaji lagi untuk mengenal identitas para pemeran utama dan eksistensinya sepanjang film ini. Karena puisi didalam film ini selain sebagai ungkapan jiwa para pemeran utama melalui tiga puisi yang dibuat, puisi jugalah yang mengawali cerita, mengantarkan cerita dengan berbagai puisi karya Chairil Anwar dan menutup cerita dengan puisi Ada Apa Dengan Cinta yang dibuat Rangga. Kajian dari peranan puisi dalam film “Ada Apa Dengan Cinta” ini sekaligus pembuktian bahwa film ini adalah film puisi.



Aku Ingin Bersama Selamanya

Ketika tunas ini tumbuh, serupa tubuh yang mengakar
Setiap napas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat, lidah kita menyatu
Maka setiap apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ah, di luar itu pasir, di luar itu debu
Hanya angin meniup saja, lalu hilang terbang tak ada
Tapi kita tetap menari, menari cuma kita yang tahu
Jiwa ini tandu, maka duduk saja
Maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah satu

Cinta membacakan puisi ini dihadapan sahabat - sahabatnya


Tentang Seseorang

Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
Kulari ke pantai kemudian teriakku
Sepi, sepi dan sendiri aku benci
Aku ingin bingar, aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang
Di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?

Cinta membawakan puisi ini dihadapan Rangga dan para pengunjung Cafe


Ada Apa dengan Cinta?

Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedingainan
Ada apa dengannya? Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku melihat karya surga dari mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta?
Tapi aku pasti kembali dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku karena aku ingin kamu
Itu saja…


Cinta membaca puisi dari Rangga di dalam mobil