Seru apanya?? Sungainya bau, hitam pekat karena limbah juga kotor banyak sampah. Jangankan menjelajah, cuman lewat aja udah ga betah sama baunya yang menyengat. Mandi??? Huaaaa…. Engga deh limbah lengket ke kulit pasti berdampak penyakit. Liat di Majalaya, Dayeuhkolot, Baleendah, Cimahi juga parit-parit berwarna warni kan muaranya ke sungai Citarum. Kadang warna biru, merah, hitam tergantung pabriknya sedang mencelup kain warna apa. Yang sama? Baunya yang menyegat!
Source : http://stat.k.kidsklik.com/ data/photo/2011/04/24/1207181620X310.JPG |
Sungai Citarum dari jaman dulu sampai jaman sekarang
memang punya peranan penting. Dulu katanya pas jaman kerajaan, sungai Citarum menjadi
salah satu jalur transportasi mengangkut hasil alam. Sumber pengairan? Sampai
kini sawah-sawah itu pasti pake air dan pastinya dipakai untuk peternakan, pertanian, perikanan air
tawar, dan irigasi. Saat ini? jelas penting untuk meminimalisir biaya produksi
dengan membuang limbah langsung kesungai? Juga tempat sampah raksasa kali ya?
Hahhaa… dasar tidak bertanggung jawab! Bagi Negara? Sangat penting! Saat
ini tingkatannya menjadi objek vital nasioanl dengan dibangunnya waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Ko bisa? Yah Tanya aja listrik yang dihasilkan
dari ketiganya. Atau liat hasilnya dengan terang benderangnya pulau Jawa dan Bali. Itu sumber airnya dari citarum! Uangnya?! Tarif dasar listrik perasaan
naik terus ya?? Hahaaa… nah.. pedulinya Negara?? Pedulinya masyarakat udah
diterangin ama Citarum?? Citarum udah jadi sumber pengairan untuk sumber pangan
kita sudahkah kita menjaganya?? Citarum bersih airnya kan buat kita juga! Citarum terjaga pabrik-pabrik ga akan rugi tiap taun gara-gara banjir!
Orang biasa menyebutnya Citarum mati. Dulunya citarum mengalir ke sini
namun setelah dibendung, air dari waduk Saguling itu dialihkan ke dua pipa
raksasa yang dari situlah menghasilkan listrik. Air lalu kembali ke Citarum
beberapa meter dari gua Sanghyang Tikoro. Nah Citarum dari bendungan hingga ke
deerah Sanghyang Tikoro ini lah yang disebut Citarum mati mungkin karena Citarum tidak mengalir kesini lagi. Tetapi didaerah Rajamandala ini juga terdapat mata air
yang mengalir ke citarum mati ini sehingga sampai saat ini Citarum mati tetap
mengalirkan air jernih.
Ada juga yang menyebutnya citarum lama ataupun Citarum
purba. ya mungkin karena batu batu besar disana membawa kita serasa menjelajah
sungai pada masa lampau. Nah selain airnya bersih di Citarum mati juga ada gua,
Sanghyang Poek namanya. Menjelajah di sungai citarum seakan menjadi pelajaran
maha hebat dari sang pencipta. Air jernih, bebatuan yang besar, gua sanghyang
poek yang indah ah…. Ingin rasanya melihat sungai Citarum sebersih ini di semua
daerah alirannya. Dari mulai hulu di situ Cisanti sampai hilir di Muara Gembong
- Bekasi. Terbayang masyarakat dapat memanfaatkan air bersihnya untuk minum tanpa harus takut terserang berbagai penyakit. Sungai bersih yang
dipenuhi ikan, sungai yang bisa menjadi tempat pelepas penat dari
aktivitas yang padat.
Jadi ingat sebuah kejadian di Korea. Saking
pengennya punya sungai, jalan layang yang menghabiskan dana tidak sedikit itu dibongkar
untuk dijadikan sungai. Di sungai itu Anak-anak dan orang dewasa bisa bermain
untuk sekedar melepas penat. Sungai menjadi sangat mahal disana. Nah kita yang
sudah punya banyak sungai sudahkah menghargainya? semoga saja muncul kerinduan untuk kembali membuat sungai Citarum kembali bersih. Muncul orang - orang yang peduli lingkungan, para pemilik pabrik yang bertanggung jawab dengan mengolah setiap limbah yang dihasilkan melalui IPAL sebelum air kembali ke sungai dan warga masyarakat yang tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir sampah! SEMOGA...
ini nih link video jembatan yang dirubuhkan untuk dibuatin sungai di Korea Selatan...
https://www.youtube.com/watch?v=NJkZYCiXRAw
No comments:
Post a Comment