Indahnya alam Indonesia berhias ragam Seni dan Budaya. Selamat Datang di Jawa Barat, mari nikmati Alam, Seni dan Budaya dalam AMAZING WEST JAVA!

7/01/2015

Mengenal Empat Kepribadian Manusia



Tak sengaja menemukan lembaran lembaran waktu saya masih menempuh pendidikan ditingkat SMK dulu. Waktu itu jurusannya masih bernama Teknik Penyiaran Radio / TV, salah satu jurusan baru pada tahun 2004 silam. Yang namanya program baru biasanya sedang berproses, mencoba mencari bentuk yang ideal. Termasuk waktu itu, beberapa mata pelajarannya coba diterapkan berharap keilmuannya saling berkaitan. Salah satunya mata pelajaran PR atau Public Relation. Yang namanya sekolah kejuruan teknik industri biasanya bergelut dengan mesin atau komponen elektronika nah di pelajaran ini kita diajak untuk mengenali diri, serasa belajar psikologi. Walaupun akhirnya memang dirasa kurang tepat dan mata pelajaran tersebut hanya bertahan satu semester saja, tapi bersyukur ada banyak pengetahuan yang juga cukup penting dan terasa manfaatnya dimasa sekarang. Salah satunya tentang cara bersikap dan bertingkah laku.

Belajar dari buku “Personality Plus” karya Florence Littauer kita dikenalkan tentang 4 sifat kepribadian seseorang, yang mula – mula dikelompokan oleh Hippocrates yakni :
1.       Sanguinis / Sanguinis Populer
Ciri – cirri orang Sanguinis ini adalah periang, ekspresif, spontan dan populis. Mereka mempunyai kepribadian yang menarik, suka bicara, menghidupkan pesta, ingatan kuat untuk warna, memukau pendengar baik di panggung, lugu dan polos. Mereka juga antusias dan ekspresif, penuh rasa ingin tahu, sukarelawan untuk tugas, kreatif dan inovatif, mengilhami dan mempesona orang lain, mudah berteman dan tampak menyenangkan.
2.       Melankolis / Melankolis Sempurna
Ciri - cirinya mereka adalah orang yang analitis, teratur, perasa dan perfeksionis. Mereka juga mendalam penuh pikiran, analitis, serius dan tekun, jenius – intelek, berbakat dan kreatif, menyukai daftar, diagram, grafik dan bagan, sadar perincian, tertib dan terorganisasi, teratur dan rapi, perfeksionis – standar tinggi, ekonomis, perhatian dan belas kasihan yang mendalam dan mencari teman hidup yang ideal.
3.       Koleris / Koleris Kuat
Seorang koleris adalah orang dengan bakat pemimpin, percaya diri, persuasive dan kemauannya kuat. Mereka dilahirkan sebagai pemimpin, sangat memerlukan perubahan, berkemauan kuat dan tegas, bisa menjalankan apa saja, berorientasi kepada tujuan, mengorganisasi dengan baik, mendelegasikan pekerjaan, berkembang karena tantangan, tidak terlalu perlu teman, biasanya suka benar dan unggul dalam keadaan darurat.
4.       Phlegmatis / phlegmatic Damai
Orang – orang Phlegmatis ini rendah hati, tenang, sabar dan seimbang. Mereka serba guna, kepribadian rendah hati, selalu santai, diam, tenang, terkendali, sabar, berbahagia menerima kehidupan, punya kemampuan administrasi, menengahi masalah dan mudah diajak bergaul. Mereka juga punya banyak teman dan menjadi pendengar yang baik.

Kita juga dikenalkan tentang campuran campuran dari sifat - sifat tersebut yang ternyata ada sampai 3 campuran :
1.       Campuran alami
-          Sanguinis / Koleris
Dengan watak ini orangnya sama – sama mudah bergaul, optimis dan verbalis. Memiliki potensi besar menjadi pemimpin dimana mampu member pengarahan walau tidak tahu apa yang dikatakan. Mereka suka memonopoli pembicaraan.
-          Melankolis / Phlegmatis
Wataknya sama – sama kalem, pesimistis tidak ingin menjadi pusat perhatian. Berpotensi membentuk pendidik besar. Mereka memiliki kekuatan analitis teratur dari melankolis yang ditingkatkan kemampuan Phlegmatis untuk menyesuaikan dengan orang lain dan menyajikan materi dengan cara menyenangkan. Namun begitu sisi negatifnya adalah ada kemungkinan kesulitan dalam pembuatan keputusan.
2.       Campuran Pelengkap
Perpaduan yang sesuai dan melengkapi kekurangan pada orang lain. Campuran Koleris - Melankolis yang berorientasi kerja adalah orang bisnis terbaik, karena perpaduan dari kepemimpinan, motivasi, berorientasi pada tujuan yang dimiliki sifat Koleris dengan pikiran, analitis dan terjadwal dari sifat Melankolis. Tidak ada yang melebihi perpaduan ini sehingga menjadi seorang sahabat yang paling baik.
Sedangkan campuran Sanguinis – Phlegmatis melengkapi dalam pergaulan. Watak Sanguinis membawanya ceria dari sifat Phlegmatisnya dan sifat Phlegmatis meredakan gejolak naik turun dari sifat Sanguitisnya.
3.       Campuran Berlawanan
Dalam buku ini menurut Florence campuran berlawanan bisa membawa ke permasalahan emosi, dimana muncul pertentangan baru pada diri seseorang. Yang tergolong campuran ini adalah Sanguinis -  Melankolis dan Koleris – Phlegmatis.
Contohnya pada orang dengan sifat Sanguinis – Melankolis, ketika watak sanguinisnya menyatakan: Mari kita pergi bersenang – senang namun dalam perjalanan, sifat Melankolisnya mengekang kemajuannya. Ataupun pada Koleris – Phlegmatis yang memiliki konflik besar pada konteks bekerja atau tidak bekerja. Watak Phlegmatisnya ingin bersantai namun watak Koleris nya merasa bersalah kalau tidak bekerja produktif. Bila mempunyai jenis watak campuran berlawanan ini maka perlu disikapi watak mana yang lebih dominan

Nah pertanyaannya sekarang adalah  yang manakah watak kita?? Yang manakah watak dari teman kita?? Setiap orang pastinya mempunyai keunikan masing – masing dan setiap individu perlu untuk tahu keunikan diri sendiri dan memahami keunikan orang lain. Hingga pada akhirnya kita tahu segi positif mana dari diri kita yang perlu ditonjolkan dan segi negative mana yang perlu hilangkan. Mari kita nikmati potensi dari masing masing watak tersebut, bersenang senanglah dengan Sanguinis Populer, Ayo terorganisasi dengan Melankolis Sempurna, Maju dengan Koleris Kuat dan Rileks dengan Phlegmatis Damai. Kita mesti bersyukur atas apa yang kita terima baik itu berupa kekuatan maupun kelemahan. Kekuatan untuk dimanfaatkan sebaik baiknya dan kelemahan anggaplah sebagai ujian yang harus kita atasi. Perlu dibangun kesadaran bahwa hanya karena orang lain berbeda tidak berarti mereka salah. Beragamnya watak manusia memunculkan keunikan untuk kita bisa saling mengenal satu dan yang lainnya.


Bagi seorang aktor, mengenal watak/ kepribadian ini penting juga lho, aktor yang baik adalah aktor yang mampu menganalisis peran yang diimplementasikan dari naskah / skenario baik dari sisi watak atau kepribadian, emosi – emosi dan keadaan keadaan psikologikal, sosial dan lainnya serta mampu menganalisis harapan dan tujuan hidup tokoh yang akan diperankannya.